Friday, July 16, 2004 |
Kapankah terakhir kali engkau merasa bahwa disela-sela keceriaanmu di siang hari, terdapatlah celah-celah kehampaan.. Yakni sisi-sisi lain dari tabis yang seringkali kau tutup rapat! Mungkin kita… mereka… anda… dan saya… pernah melewati suatu masa dimana celah-celah tersebut seolah bagaikan memberontak, seakan ia merupakan suatu makhluk yang berkehendak, bertindak diluar keinginan kita sang empu. Seberapa seringnya juga kita berusaha menampik segala perasaan itu, sembari tetap mempertahankan senyum serta tawa yang senantiasa terpampang untuk dunia, dunia tempat tinggal kita hari ini, yang jarang sekali mampu menyisihkan sedikit ruang untuk kehampaan ! Seolah perasaan hampa adalah setitik noda yang dianggap tidak patut…mencemari kesucian lembaran-lembaran "kebahagiaan" yang terlihat oleh kedua mata kita. Tetapi kehampaan - sebuah titik jenuh saat berkecamuknya rasa ketidak-pastian, kekecewaan, susah, amarah, maupun kesedihan - akan selalu mencari, sesempit apapun jalan…menuju suatu pengakuan; Sebagaimana layaknya kita dengan mudah mengaku, berbagi, serta membanggakan kebahagiaan kepada dunia. Sementara itu, masih berserakan di sekitar kita manusia-manusia lain yang bertutur tanpa berniat untuk mengubah dunia, melainkan hanya sekedar untuk bisa didengar oleh yang lain! .....karena tanpa itu, akan sefana apakah jadinya kehidupan seseorang? ....sudah barang tentu yang kita inginkan dari hidup ini adalah kebahagiaan yang tak terputus, akan tetapi bagaimana kita bisa menyadari kebahagiaan, tanpa mengenal yang namanya kesedihan ? ...so here are we ladies and gentlemen let me begin |